ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu
Sosial Dasar(ISD) adalah salah satu program pembelajaran baru yang ada di
Peguruan Tinggi. Ilmu Sosial Dasar berbeda dengan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Secara umum, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang mempelajari tentang
konsep social yang berhubungan dengan ekonomi,sejarah,geografi,dan sosiologi.
Sedangkan Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu
yang lebih menekankan kepada konsep sosial di masyrakat saja.
1. Immanuel Wallerstein
Ilmu sosial adalah usaha penjelajahan dunia modern. Suatu
perilaku sosial yang menekankan jauh melebihi kearifan secara turun temurun dan
merupakan hasil deduksi dari padatnya pengalaman hidup manusia sepanjang zaman.
Serta merupakan bagian dan bidang
konstruksi dunia modern. Tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan sekuler
secara sistematis tentang realitas yang hendak dibuktikan secara empiris. (Teori dan Konsep Ilmu Sosial Dasar Edisi
Revisi, 1986)
2. Maximillian Weber (1864-1920)
Ilmu sosial dasar adalah ilmu yang berupaya memahami
tindakan – tindakan sosial. Tindakan sosial adalah bagaimana perilaku individu
dapat mempengaruhi masyarakat secara luas.
Tindakan sosial tersebut berhubungan dan terkait dengan memahami keadaan
masyarakat modern yang terdiri dari berbagai kelompok dengan berbagai minat,
tradisi, kedudukan dan perhatian yang berbeda-beda (Ilmu Sosial Dasar MKDU, 2000)
3. Emile Durkheim (1858-1917)
Ilmu sosial adalah sebuah tatanan normatif atau
tatanan moral yang memiliki sebuah kenyataan psikis di dalam kesadaran para
individu dan tidak perlu berhubungan dengan Negara. Sebab masyarakat terbentuk
dari institusi dan norma-norma tersebut. Norma
dan institusi berawal dari masyarakat melalui kesepakatan bersama. Namun, dalam
perjalananya institusi dan norma tersebut tumbuh dengan sendirinya secara
mandiri. Hal ini yang disebut Emile Durkheim sebagai realitas suie generis,
dalam artian masyarakat memliliki eksistensnya sendiri. (Ilmu Sosial Dasar, 1998)
Dari
ketiga pemikiran tokoh ilmu sosial tentang ilmu sosial dasar diatas dapat
disimpulkan, Ilmu Sosial Dasar atau ISD adalah Ilmu yang mempelajari tentang
perilaku atau tindakan sosial seseorang yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial, dan masalah-masalah yang terwujud dari padanya.
TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu
sosial dasar merupakan suatu bahan studi yang khusus dirancang untuk
kepentingan pendidikan/pengajaran yang diberikan di Perguruan Tinggi untuk
menghadapi masalah-masalah sosial di masarakat. Adapun tujuan ilmu sosial dasar
sebagai berikut:
- Memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi masalah-masalah sosial dalam menghadapi lingkungan social dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan kita kepada lingkungan sosial menjadi lebih besar (A.W. Widjaja, halaman 12)
- Membantu perkembangan pikir mahasiswa agar memperoleh wawasan tentang masalah social yang diharapkan dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari
- Memberikan pemahaman tentang teori atau konsep yang berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lain serta sikap dan tingkah laku manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan
- Memahami pemikiran tokoh-tokoh ilmu sosial dalam rangka penanggulangan setiap masalah social yang timbul di masyarakat yang biasanya bersifat kompleks
- Dengan ilmu ini diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap,tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahamai dan mengenal nilai-nilai bermasyarakat serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia
RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL DASAR
Latar
belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD) di perguruan tinggi karena
ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengatahuan
keahlian secara khusus dan mendalam (spesialisasi), sehingga wawasannya sempit.
Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antardisiplin ilmu
diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah social masyarakat yang demikian
kompleks. Oleh karena itu dalam peragaan kuliahnya mempunyai ciri-ciri
tersendiri, banyak menyangkut “problem oriented” yang dirasakan dan nyata di
masyarakat
Sasaran
studi ISD adalah aspek – aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial dan masalah – masalah yang terwujud dari
padanya. Berpangkal pada tujuan yang sudah dipaparkan, maka ada 4 masalah yang
dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup
pembahasan mata kuliah Ilmu Sosial Dasar :
- Adanya berbagai aspek pada kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu masalah sosial, sehingga biasanya suatu masalah social bisa ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda-beda oleh bidang-bidang pengetahuan keahlian yang berbeda-beda, sebagai pendekatan tersendiri, maupun gabungan
- Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
- Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan social dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tetapi juga ada persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan pola-pola pemikiran dan tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentangan maupun hubungan setiakawan dan kerjasama dalam masyarakat itu
- Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin
Berdasarkan Konsorsium
Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial Dasar terdiri dari
8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang
lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan memahami adanya :
- Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
- Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
- Masalah pemuda dan sosialisasi.
- Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
- Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
- Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
- Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
- Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
MASALAH SOSIAL DI INDONESIA
Masalah
sosial merupakan hambatan-hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan. Yang membedakan masalah social dengan masalah lainnya adalah bahwa
masalah social selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral.
Menurut Leslie(1974) yang disitir oleh Parsudi(1981), bahwa masalah social
adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga
masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh
karena itu dirasa perlunya untuk diperbaiki.
GIZI
BURUK DI ASMAT
Asmat sedang dirundung duka. Belum lama ini krisis kesehatan terjadi ditandai dengan merebaknya campak juga gizi buruk akut yang dialami puluhan bahkan ratusan orang Asmat. Lebih miris lagi, campak dan gizi buruk sampai menimbulkan 72 anak meninggal dunia.
(foto: Dok.Puspen TNI) |
Apasih
campak dan gizi buruk? Asupan makanan dan penyakit infeksi merupakan faktor
penyebab langsung dari status gizi, dimana keduanya merupakan faktor yang
saling mempengaruhi. Balita yang akan terkena penyakit infeksi biasanya
mengalami perubahan pola makan, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara
asupan makanan dan kebutuhan gizi. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang cukup
lama maka terjadilah kekurangan gizi (gizi buruk)
Mengutip
laman Antara menuliskan, Januari 2018
sedikitnya ada 393 orang Asmat yang menjalani rawat jalan. Sementara itu, 175
lainnya diharuskan rawat inap untuk perawatan intensif, karena campak dan gizi
buruk. Masalah pelik dan pilu ini pun ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa
(KLB) oleh pemerintah Indonesia.
“Untuk
yang campak kita tandai dan pisahkan dari pasien anak gibur (gizi buruk) agar
yang Gibur tidak tertular,” ujar dr. Dimas, salah satu anggota tim dokter yang
diturunkan oleh Kemenkes, seperti rilis yang diterima redaksi Mother and Baby,
Senin (22/1/2018).
Sungguh
miris dan pilu melihat saudara sebangsa dan setanah air kita merasakan
penderitaan yang cukup dalam. Data Kementerian Sosial menunjukkan kejadian luar
biasa seperti ini sudah keenam kalinya terjadi di Kabupaten Asmat namun yang
terbaru merupakan yang paling parah. Penyebabnya karna banyak factor, ketika
krisis kesehatan gizi buruk dan campak di Asmat ini menjadi sorotan media,
kondisi geografis wilayahnya yang didominasi rawa berlumpur dan sungai-sungai
yang menjadikan di Asmat krisis air bersih, dan tidak mungkin membuat sumur bor
karena letak geografis tersebut. Kurangnya imunisasi secara rutin karena jumlah
tenaga kesehatan yang minum menyebabkan pelayanan kesehatan di Asmat tak
maksimal. Selain itu, aksesibilitas transportasi di Asmat juga terbilang sulit,
sehingga segala jenis bantuan tak bisa sampai di tangan masyarakat dengan cepat.
Hingga
saat ini, penanganan di Asmat telah mencapai 80 persen. Menteri Kesehatan Nila
Moeloek memastikan penanganan kasus campak dan gizi buruk di Papua berjalan
sesuai kebutuhan dam bersifat kolaboratif bersama instansi terkait. Nila berpendapat cara promotif dan preventif
sebagaimana yang diterapkan pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bisa
menjadi solusi efektif mencegah masalah campak dan gizi buruk di Asmat
berulang. Upaya penguatan terhadap puskesmas juga perlu dilakukan, di samping
melakukan pendekatan secara langsung ke masyarakat di sana tentang gizi yang
baik untuk dikonsumsi (Tribunnews.com)
Referensi :
Ahmadi,Abu.
2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
Soelaeman,Munanda.
1993. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial). Bandung: Eresco
Soelaeman,Munanda.
2001. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial) Edisi Revisi. Bandung:
Refika
Comments
Post a Comment