MANAJEMEN WAKTU UNTUK BELAJAR AGAMA (1)


" Selama waktu untuk agama adalah hanya sisa-sisa waktu dunia, sangat sulit untuk bisa beragama dengan baik " -Ustadz dr. Raehanul Bahraen

Menejemen waktu sangat penting untuk kehidupan kita dimasa saat ini maupun yang akan datang. Mengapa ? Karena masa depan kita tergantung aktivitas kita saat ini. Ada yang bisa membagi waktu belajar kuliah/kerja dengan menonton film korea. Ada juga yang bisa membagi waktu antara pekerjaan dan hobi nya. Dan ada juga yang seluruh waktu nya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah. Seluruh kalangan termasuk para pelajar dan pekerja larut akan aktivitas keduniawian yang mereka geluti. Mungkin menurut mereka itu produktif, namun jika aktivitas tersebut hanya untuk dunia saja, dan justru akhirat yang paling utama ditinggalkan, itu adalah pikiran yang keliru.  

Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)’.”

Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah Allah mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan kekayaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedangkan dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia.

A. Musuh Terbesar Pemuda
Musuh terbesar seorang pemuda adalah KEKOSONGAN WAKTU. Banyak pemuda zaman sekarang yang tidak bisa me-menegement waktu dengan baik karena kesendiriannya. Padahal, jika ia ingin memanfaatkan waktu luang yang Allah berikan dengan beribadah kepada Allah , maka ia akan mendapatkan manfaat untuk dirinya di dunia dan di akhirat. Salah satu contoh untuk memanfaatkan waktu luang adalah dengan berdzikir kepada Allah.
Dzikir atau mengingat Allah merupakan sebab ketenangan hati dan bertambahnya iman. Dengan ingat kepada Allah maka Allah pun akan mengingat kita. Dzikir bagi hati laksana air bagi seekor ikan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya seperti perbedaan antara orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari)

B. Sibuk dan Produktif
Produktif merupakan suatu kegiatan yang memberikan manfaat untuk orang lain. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Orang-orang yang menyibukkan dunia dengan sesuatu yang akan bermanfaat untuknya kelak di sisi Allah Ta’ala, mereka adalah orang-orang yang beruntung, baik di dunia dan di akhirat. Dia beruntung di dunia karena menyibukkan diri dalam amal kebaikan. Demikian pula, dia beruntung di akhirat karena telah membekali diri dengan berbagai amal shalih.

Allah Taala berfirman dalam banyak ayat Al-Quran,
فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
“Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kamu.” (QS. Luqman [31]: 33)

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala melarang kita untuk terperdaya dengan kehidupan dunia. Dia tertipu dengan dunia, sehingga sia-sialah waktunya, terluput dari berbagai amal shalih, karena dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Dia habiskan dunia ini, siang dan malam, hanya untuk mengumpulkan harta saja atau hanya untuk berlomba-lomba dalam teknologi. Hal ini sebagaimana kondisi orang-orang kafir saat ini. Mereka habiskan dunia ini untuk sesuatu yang tidak abadi.
Bukan berarti seorang muslim tidak boleh memanfaatkan dunia ini dan kemajuan teknologi di dalamnya. Akan tetapi, hendaknya dia manfaatkan ini semua untuk membantu ketaatan kepada Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala menciptakan dunia ini dan apa yang ada di dalamnya untuk hamba-hambaNya yang beriman. 

Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Katakanlah, “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik?” Katakanlah, “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.” (QS. Al-A’raf [7]: 32)

Masalah menejemen waktu point utamanya adalah PRIORITAS. Kalau sudah menjadi prioritas, pasti akan diluangkan waktu, sesibuk apapun kita. Bagaimana agar belajar agama, dan ibadah kepada Allah bisa menjadi prioritas? Kita HARUS CINTA dulu dengan agama islam ini. Kalo untuk belajar agama saja hanya sisa-sisa waktu, sulit untuk menjadi prioritas. Jadi kunci nya adalah CINTAI-NIKMATI-PRIORITASKAN. Dan tak lupa, mohon kepada Allah agar diberikan taufik dan hidayah kepada kita untuk benar-benar mencintai Allah dan Rasul-Nya dalam bentuk memberikan PRIORITAS  pada agama Allah

Wallahu A’lam
Wassalamu’alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Rangkuman Kajian Bagian 1 " Management Waktu Untuk Belajar Agama "
Masjid Nurul Amal, Pasar Minggu
Oleh Ustadz dr. Raehanul Bahraen

Sumber :
https://almanhaj.or.id/964-beribadah-kepada-allah-sepenuhnya.html
https://muslimah.or.id/9459-tertipu-dengan-dunia-lalai-dengan-kehidupan-akhirat.html

Comments

Popular Posts