4.2 Jelaskan dan berikan contoh tentang ruang public tradisional!
Di berbagai daerah di Indonesia, media komunikasi tradisional tampil
dalam berbagai bentuk dan sifat, sejalan dengan variasi kebudayaan yang ada di
daerah-daerah itu. Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat. Dalam
pengertian yang lebih sempit, media ini sering juga disebut sebagai kesenian
rakyat. Dalam hubungan ini Coseteng dan Nemenzo (dalam Jahi, 1988)
mendefinisikan media tradisional sebagai bentuk-bentuk verbal, gerakan, lisan dan
visual yang dikenal atau diakrabi rakyat, diterima oleh mereka, dan
diperdengarkan atau dipertunjukkan oleh dan/atau untuk mereka dengan maksud
menghibur, memaklumkan, menjelaskan, mengajar, dan mendidik.
Ragam Media Tradisional :
a.
Cerita prosa rakyat
b.
Puisi rakyat
c.
Nyanyian rakyat
d.
Teater rakyat
e.
Gerak isyarat
f.
Alat musik tradisional
Fungsi Media Tradisional
a.
Sebagai sistem proyeksi
Media tradisional menjadi proyeksi impian rakyat jaman dahulu yang
di wujudkan dalam bentuk dongeng. Seperti dongeng Bawang Merah dan Bawang
Putih, dalam dongeng ini dikisahkan tentang impian seorang gadis jujur dan lugu
yang ingin menikah dengan serang raja meskipun diperlakukan buruk oleh saudara
tirinya, namun pada akhirnya impian gadis tersebut terwujud. Dongeng ini dapat
mendidik masyarakat bahwa jika orang berperilaku jujur dan baik kepada orang
lain, maka orang tersebut akan mendapatkan imbalan yang layak.
b.
Sebagai penguat adat masyarakat
Media tradisional bisa jadi penguat adat masyarakat karena
masyarakat pada jaman dahulu masih percaya tentang mitos – mitos yang di buat
oleh para pendahulu. Seperti cerita Nyi Roro Kidul yang dapat menguatkan adat
atau bahkan kekuasaan raja Mataram. Mereka percaya bahwa seseorang harus di
hormati dikarenakan mempunyai kekuatan luar biasa yang ditunjukkan dari
kekuatannya yang dapat memperistri makhluk halus. Rakyat tidak boleh menentang
raja, sebaliknya rasa hormat rakyat pada pemimpinnya harus dipelihara. Cerita
ini masih diyakini masyarakat, terlihat ketika masyarakat terlibat upacara
labuhan (sesaji kepada makhluk halus) di Pantai Parang Kusumo.
c.
Sebagai alat pendidik
Media tradisional dapat menjadi alat pendidik karena di setiap
dongeng terdahulu, masyarakat dapat mengambil amanah yang terkandung dalam
dongeng tersebut. Seperti dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih, dongeng ini
dapat mendidik masyarakat bahwa jika orang berperilaku jujur dan baik kepada
orang lain, maka orang tersebut akan mendapatkan imbalan yang layak.
d.
Sebagai alat pengendali sosial
agar norma - norma masyarakat dipatuhi
Media
tradisional dapat menjadi pengendali sosial agar norma – norma masyarakat dapat
di patuhi dikarenakan masyarakat pada jaman dahulu percaya bahwa jika mereka
melanggar sesuatu norma maka mereka akan terkena musibah. Contohnya, dulu orang
tua kita sering menyebutkan bahwa jika anak kecil keluar pada waktu magrib,
ditakutkan anak kecil tersebut diculik oleh makhluk halus.
Comments
Post a Comment